Home
Explore
Religious
Music
News
Podcasts
Bible
By Genre
By Location
By Language
Download app
Log in
Sign up
< Amsal
18
Listen to this chapter • 2 min
[1]
Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.
[2]
Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya.
[3]
Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela disertai cemooh.
[4]
Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir.
[5]
Tidak baik berpihak kepada orang fasik dengan menolak orang benar dalam pengadilan.
[6]
Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan.
[7]
Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya.
[8]
Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati.
[9]
Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.
[10]
Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.
[11]
Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.
[12]
Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.
[13]
Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.
[14]
Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?
[15]
Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.
[16]
Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar.
[17]
Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya.
[18]
Undian mengakhiri pertengkaran, dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa.
[19]
Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri.
[20]
Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya.
[21]
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
[22]
Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN.
[23]
Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar.
[24]
Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.
< Chapter 17
Chapter 19 >