Home
Explore
Religious
Music
News
Podcasts
Bible
By Genre
By Location
By Language
Download app
Log in
Sign up
< Amsal
15
Listen to this chapter • 3 min
[1]
Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.
[2]
Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.
[3]
Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.
[4]
Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.
[5]
Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.
[6]
Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan.
[7]
Bibir orang bijak menaburkan pengetahuan, tetapi hati orang bebal tidak jujur.
[8]
Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
[9]
Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya.
[10]
Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati.
[11]
Dunia orang mati dan kebinasaan terbuka di hadapan TUHAN, lebih-lebih hati anak manusia!
[12]
Si pencemooh tidak suka ditegur orang; ia tidak mau pergi kepada orang bijak.
[13]
Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
[14]
Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan.
[15]
Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.
[16]
Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan.
[17]
Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian.
[18]
Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.
[19]
Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.
[20]
Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya.
[21]
Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai berjalan lurus.
[22]
Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.
[23]
Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!
[24]
Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah.
[25]
Rumah orang congkak dirombak TUHAN, tetapi batas tanah seorang janda dijadikan-Nya tetap.
[26]
Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan yang ramah itu suci.
[27]
Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.
[28]
Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.
[29]
TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya.
[30]
Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang.
[31]
Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak.
[32]
Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.
[33]
Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.
< Chapter 14
Chapter 16 >