Home
Explore
Religious
Music
News
Podcasts
Bible
By Genre
By Location
By Language
Download app
Log in
Sign up
< Amsal
14
Listen to this chapter • 3 min
[1]
Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.
[2]
Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia.
[3]
Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.
[4]
Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.
[5]
Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan, adalah saksi dusta.
[6]
Si pencemooh mencari hikmat, tetapi sia-sia, sedangkan bagi orang berpengertian, pengetahuan mudah diperoleh.
[7]
Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kaudapati dari bibirnya.
[8]
Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya.
[9]
Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan.
[10]
Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya.
[11]
Rumah orang fasik akan musnah, tetapi kemah orang jujur akan mekar.
[12]
Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
[13]
Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.
[14]
Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya.
[15]
Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.
[16]
Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman.
[17]
Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.
[18]
Orang yang tak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan.
[19]
Orang jahat tunduk di dekat orang baik, orang fasik di depan pintu gerbang orang benar.
[20]
Juga oleh temannya orang miskin itu dibenci, tetapi sahabat orang kaya itu banyak.
[21]
Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita.
[22]
Tidak sesatkah orang yang merencanakan kejahatan? Tetapi yang merencanakan hal yang baik memperoleh kasih dan setia.
[23]
Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.
[24]
Mahkota orang bijak adalah kepintarannya; tajuk orang bebal adalah kebodohannya.
[25]
Saksi yang setia menyelamatkan hidup, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan adalah pengkhianat.
[26]
Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.
[27]
Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.
[28]
Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah.
[29]
Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.
[30]
Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.
[31]
Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.
[32]
Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya.
[33]
Hikmat tinggal di dalam hati orang yang berpengertian, tetapi tidak dikenal di dalam hati orang bebal.
[34]
Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.
[35]
Raja berkenan kepada hamba yang berakal budi, tetapi kemarahannya menimpa orang yang membuat malu.
< Chapter 13
Chapter 15 >