< Amsal 11

Listen to this chapter • 3 min
[1] Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.
[2] Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.
[3] Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.
[4] Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.
[5] Jalan orang saleh diratakan oleh kebenarannya, tetapi orang fasik jatuh karena kefasikannya.
[6] Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya.
[7] Pengharapan orang fasik gagal pada kematiannya, dan harapan orang jahat menjadi sia-sia.
[8] Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik menggantikannya.
[9] Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan.
[10] Bila orang benar mujur, beria-rialah kota, dan bila orang fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai.
[11] Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.
[12] Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri.
[13] Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara.
[14] Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada.
[15] Sangat malanglah orang yang menanggung orang lain, tetapi siapa membenci pertanggungan, amanlah ia.
[16] Perempuan yang baik hati beroleh hormat; sedangkan seorang penindas beroleh kekayaan.
[17] Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.
[18] Orang fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap.
[19] Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian.
[20] Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenan-Nya.
[21] Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan.
[22] Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.
[23] Keinginan orang benar mendatangkan bahagia semata-mata, harapan orang fasik mendatangkan murka.
[24] Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
[25] Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
[26] Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum.
[27] Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.
[28] Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda.
[29] Siapa yang mengacaukan rumah tangganya akan menangkap angin; orang bodoh akan menjadi budak orang bijak.
[30] Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang.
[31] Kalau orang benar menerima balasan di atas bumi, lebih-lebih orang fasik dan orang berdosa!