Home
Explore
Religious
Music
News
Podcasts
Bible
By Genre
By Location
By Language
Download app
Log in
Sign up
< Amsal
10
Listen to this chapter • 3 min
[1]
Amsal-amsal Salomo. Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya.
[2]
Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
[3]
TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.
[4]
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.
[5]
Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen membuat malu.
[6]
Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.
[7]
Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk.
[8]
Siapa bijak hati, memperhatikan perintah-perintah, tetapi siapa bodoh bicaranya, akan jatuh.
[9]
Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.
[10]
Siapa mengedipkan mata, menyebabkan kesusahan, siapa bodoh bicaranya, akan jatuh.
[11]
Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.
[12]
Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.
[13]
Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi.
[14]
Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan yang mengancam.
[15]
Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya, tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat ialah kemiskinan.
[16]
Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa.
[17]
Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.
[18]
Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya; siapa mengumpat adalah orang bebal.
[19]
Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.
[20]
Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
[21]
Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi.
[22]
Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.
[23]
Berlaku cemar adalah kegemaran orang bebal, sebagaimana melakukan hikmat bagi orang yang pandai.
[24]
Apa yang menggentarkan orang fasik, itulah yang akan menimpa dia, tetapi keinginan orang benar akan diluluskan.
[25]
Bila taufan melanda, lenyaplah orang fasik, tetapi orang benar adalah alas yang abadi.
[26]
Seperti cuka bagi gigi dan asap bagi mata, demikian si pemalas bagi orang yang menyuruhnya.
[27]
Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek.
[28]
Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.
[29]
Jalan TUHAN adalah perlindungan bagi orang yang tulus, tetapi kebinasaan bagi orang yang berbuat jahat.
[30]
Orang benar tidak terombang-ambing untuk selama-lamanya, tetapi orang fasik tidak akan mendiami negeri.
[31]
Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat.
[32]
Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat.
< Chapter 9
Chapter 11 >