< Amsal 1

Listen to this chapter • 3 min
[1] Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel,
[2] untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,
[3] untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,
[4] untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda--
[5] baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan--
[6] untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.
[7] Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
[8] Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
[9] sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu.
[10] Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut;
[11] jikalau mereka berkata: "Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena;
[12] biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati, bulat-bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur;
[13] kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan;
[14] buanglah undimu ke tengah-tengah kami, satu pundi-pundi bagi kita sekalian."
[15] Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka,
[16] karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah.
[17] Sebab percumalah jaring dibentangkan di depan mata segala yang bersayap,
[18] padahal mereka menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri.
[19] Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap, yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.
[20] Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,
[21] di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.
[22] "Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?
[23] Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.
[24] Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,
[25] bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,
[26] maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
[27] apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.
[28] Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.
[29] Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN,
[30] tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku,
[31] maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh rencana mereka.
[32] Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.
[33] Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka."