< Ayub 16

Listen to this chapter • 2 min
[1] Tetapi Ayub menjawab:
[2] "Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu semua!
[3] Belum habiskah omong kosong itu? Apa yang merangsang engkau untuk menyanggah?
[4] Akupun dapat berbicara seperti kamu, sekiranya kamu pada tempatku; aku akan menggubah kata-kata indah terhadap kamu, dan menggeleng-gelengkan kepala atas kamu.
[5] Aku akan menguatkan hatimu dengan mulut, dan tidak menahan bibirku mengatakan belas kasihan.
[6] Tetapi bila aku berbicara, penderitaanku tidak menjadi ringan, dan bila aku berdiam diri, apakah yang hilang dari padaku?
[7] Tetapi sekarang, Ia telah membuat aku lelah dan mencerai-beraikan segenap rumah tanggaku,
[8] sudah menangkap aku; inilah yang menjadi saksi; kekurusanku telah bangkit menuduh aku.
[9] Murka-Nya menerkam dan memusuhi aku, Ia menggertakkan giginya terhadap aku; lawanku memandang aku dengan mata yang berapi-api.
[10] Mereka mengangakan mulutnya melawan aku, menampar pipiku dengan cercaan, dan bersama-sama mengerumuni aku.
[11] Allah menyerahkan aku kepada orang lalim, dan menjatuhkan aku ke dalam tangan orang fasik.
[12] Aku hidup dengan tenteram, tetapi Ia menggelisahkan aku, aku ditangkap-Nya pada tengkukku, lalu dibanting-Nya, dan aku ditegakkan-Nya menjadi sasaran-Nya.
[13] Aku dihujani anak panah, ginjalku ditembus-Nya dengan tak kenal belas kasihan, empeduku ditumpahkan-Nya ke tanah.
[14] Ia merobek-robek aku, menyerang aku laksana seorang pejuang.
[15] Kain kabung telah kujahit pada kulitku, dan tandukku kumasukkan ke dalam debu;
[16] mukaku merah karena menangis, dan bulu mataku ditudungi kelam pekat,
[17] sungguhpun tidak ada kelaliman pada tanganku, dan doaku bersih.
[18] Hai bumi, janganlah menutupi darahku, dan janganlah kiranya teriakku mendapat tempat perhentian!
[19] Ketahuilah, sekarangpun juga, Saksiku ada di sorga, Yang memberi kesaksian bagiku ada di tempat yang tinggi.
[20] Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku, namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis,
[21] supaya Ia memutuskan perkara antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya.
[22] Karena sedikit jumlah tahun yang akan datang, dan aku akan menempuh jalan, dari mana aku tak akan kembali lagi.